Kemelut Di Timnas Terkuak, PSSI Saling Lempar
Tuesday
Kemelut Timnas Menjadi, PSSI Saling Lempar. Kemelut di tubuh tim nasional kian menjadi. Perkembangan terakhir, tujuh pemain tim nasional senior dipastikan menolak dilatih oleh Wim Rijsbergen. Mereka kecewa setelah pelatih asal Belanda itu menimpakan semua kesalahan ke pundak para pemain saat ditekuk Bahrain 0-2, 6 September 2011 lalu.
Awalnya, kabar itu baru sebatas desas-desus. Maklum, tak ada yang bersedia membeberkannya secara gamblang. PSSI berusaha menutupi kejadian ini dan bahkan menganggap sikap Wim masih dalam taraf kewajaran.
Bisul itu pecah Minggu kemarin, 11 September. Kapten Bambang Pamungkas lewat blog pribadinya membeberkan kejadian tersebut. Dalam tulisan berjudul "Suatu Sore di Roemah Rempah", Bambang menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Dikisahkan Bambang, seluruh pemain kecewa dengan pernyataan Wim usai Skuad Garuda ditekuk Bahrain. Namun, hanya tujuh yang terang-terangan membuka konfrontasi dengan Wim, mantan pelatih timnas Tobago dan Trinidad itu.
Bambang tidak menyebut secara rinci siapa mereka. Namun menurutnya, ketujuh pemain itu telah menyampaikan penolakan mereka secara terbuka kepada Manajer Timnas, Ferry Kodrat, langsung pada Selasa malam itu juga, usai laga melawan Bahrain.
Bambang sendiri baru mengetahui kejadian tersebut dari Ferry dua jam setelah pertemuan atau sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sejujurnya, hal yang membuat pemain sangat kecewa kepada Wim Rijsbergen adalah komentar Beliau sesaat setelah pertandingan, yang terkesan melempar segala kesalahan kepada pemain. Saya yakin semua pemain kecewa dengan komentar tersebut, akan tetapi sejauh ini hanya 7 pemain yang menyampaikan keberatan untuk bermain di bawah asuhan Wim di tim nasional," Bepe menulis di blognya.
Saling lempar
"Please… jangan saya. Saya tidak bisa berkomentar soal ini. Silakan tanya Pak Bob (Hippy) saja. Please… jangan saya, ya. Please banget, ya," kata Ferry dengan nada menghiba.
Setali tiga uang, Bob Hippy yang merupakan Koordinator Timnas juga enggan menanggapi ancaman mogok itu. Anggota Komite Eksekutif PSSI itu bahkan berdalih belum menerima laporan mengenai kejadian tersebut. "Saya belum dengar beritanya. Coba tanya langsung kepada Manajer Timnas. Saya belum dapat laporan. Saat ini saya lagi di luar Jakarta," katanya, balik melempar bola ke Ferry.
Bagaimana dengan Wim?
Mantan bek timnas Belanda ini justru sedang tidak berada di Jakarta. Wim sedang berada di Belanda. Mantan pelatih PSM Makassar itu memilih pulang kampung saat kabar perpecahan timnas menggelinding kencang.
Kabar tak harmonisnya Tim Merah Putih langsung menyeruak setelah timnas dipukul Bahrain itu. Tak lama setelah laga usai, Firman Utina yang selama ini kerap menjadi tokoh penenang rekan-rekannya justru bersikap sebaliknya. Lewat akun Twitter miliknya, Firman “berkicau” dengan nada nyaring,
“Saat sekarang kami bagaikan anak ayam yang ditinggal induknya. Tapi harus diingat kita adalah 1 tim yang harus 1 dan tidak bercerai berai.”
“Seharusnya kita cari solusinya sama "Menir,” pemain berusia 29 tahun itu melanjutkan.
Yang dimaksud Firman di atas tentu Meneer Rijsbergen.
Mantan pelatih timnas Alfred Riedl yang baru saja bertemu dengan tiga pemain yang pernah diasuhnya juga mengungkapkan kondisi terakhir Skuad Garuda. Menurut dia, sebagian besar dari mereka memang kecewa dengan sikap Wim yang terkesan lepas tangan. Tak hanya itu, Riedl juga menceritakan sikap kasar dan makian Wim kepada pemain di kamar ganti saat Indonesia tertinggal 0-1.
"F**k you all (kalian semua brengsek)!!! Jika kalian tidak main lebih bagus di babak ke-2, saya akan menendang kalian semua," Riedl menirukan makian Wim saat turun minum ketika melawan Bahrain.
"Menurut informasi yang saya dapat, beberapa pemain sudah tidak mau lagi membela timnas bila masih dilatih oleh Wim," kata Riedl.
Toh demikian, PSSI membantah timnas sedang di ambang perpecahan. Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin bahkan meminta agar pemain tidak menggubris kabar yang beredar.
"Ini sebenarnya masalah biasa dalam sebuah tim. Beberapa pemain mungkin kecewa, tapi ini tidak perlu dibesar-besarkan. Ini biasa dalam sebuah tim," kata asisten pelatih timnas, Liestiadi. "Saat ini yang penting adalah bagaimana semuanya bisa bangkit dan kembali mempersiapkan diri menghadapi pertandingan selanjutnya lawan Qatar.”
Sikap PSSI mulai berubah setelah Bepe mempublikasikan blognya. Giliran PSSI berdalih mereka tidak pernah menerima laporan apapun mengenai suasana tidak kondusif di Tim Merah Putih.
"Jadi, tidak ada pernyataan resmi atau pun berita-berita yang mengatakan tentang tim nasional kita, bahwa mereka mau main atau tidak," kata Djohar kepada wartawan di kantor PSSI, Jakarta, Senin, 12 September 2011.
Djohar juga memastikan tidak akan mengganti Wim. "Sampai sekarang tidak ada berita itu (ancaman mogok pemain) sampai ke PSSI. Oleh karena itu kami pandang ke depan. Kami harus mempersiapkan diri untuk melaksanakan pertandingan-pertandingan lanjutan. Tidak ada pergantian pelatih. Sejauh ini tidak ada usaha dari kami sebagai pengurus untuk mengganti Wim."
Dalam kesempatan terpisah, Sekjen PSSI Tri Goestoro menyatakan berniat meminta keterangan dari para pemain. Mereka akan dipanggil untuk menanyakan secara langsung kabar soal ancaman mogok itu.
"Kami akan coba bersikap obyektif dan adil menangani persoalan ini, dengan duduk bersama dan mencari solusinya," ujar Tri."Belum tentu pemain yang salah. Rumor mogok dan tidak suka dengan pelatih kan sampai saat ini masih sebatas ‘katanya’, jadi kami masih harus mengumpulkan keterangan."
Indonesia sampai saat ini masih berada di posisi paling buncit Klasemen Grup E babak ketiga Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia. Dari dua laga kandang terakhir, Indonesia dicukur Iran 0-3 dan dipukul Bahrain 0-2. Indonesia akan menjamu Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 11 November mendatang.vivanews.com
Kemelut Timnas Menjadi, PSSI Saling Lempar
0 comments:
Post a Comment