Cara Bijak Agar Batita 'Jinak' | TIPS BIJAK MENGATASI ANAK YANG SEDANG MARAH
Saturday
Cara Bijak Agar Batita 'Jinak' | TIPS BIJAK MENGATASI ANAK YANG SEDANG MARAH. Daripada capek marah-marah terus, mulai sekarang siapkan rencana lebih awal untuk menghadapi sikap negativistik si batita. Mari berstrategi menghadapinya, tentu dengan cara yang bijak dan tanpa teriak-teriak.
Saran-saran berikut ini sudah terbukti membantu banyak orangtua dalam mengurangi perilaku anak yang sulit dan meningkatkan interaksi positif antara dia dan Anda.
1. Luangkan waktu
Luangkan waktu yang efektif dan positif dengan si batita setiap hari. Bila dia tahu bahwa dia dicintai dan dihormati oleh orangtuanya, dia akan memberikan respons yang baik dengan menunjukkan sikap yang menyenangkan. Cara terbaik agar ia tahu bahwa Anda mencintai dan menghormatinya adalah dengan meluangkan waktu yang efektif dan positif bersama mereka, walaupun hanya 10-15 menit setiap harinya (bagi anak-anak waktu yang sedikit ini akan terasa lama). Tak perlu menunggu weekend untuk dapat meluangkan waktu dengannya, sebaliknya setiap hari cobalah untuk memanfaatkan waktu yang singkat di antara kesibukan di rumah dan kantor. Duduklah sebentar untuk bermain bersamanya, membacakan buku ataupun mendengarkan ceritanya. Beri pujian atau umpan balik yang positif atas sikap manisnya dan dukunglah eksplorasinya selama itu tidak terlalu membahayakan. Semua ini membangun dasar perasaan cinta, percaya, dan menghormati.
2. Berikan perhatian
Sekecil apa pun perhatian yang Anda berikan kepada si kecil, itu tetap lebih baik daripada tidak sama sekali. Perhatian orangtua merupakan hadiah yang luar biasa bagi anak-anak. Mereka akan melakukan apa saja agar mendapatkan perhatian yang lebih meskipun bentuk perhatian itu bersifat negatif seperti berteriak, berargumentasi, ataupun mengomeli mereka. Oleh karena itu pastikan Anda tidak memberikan perhatian terhadap perilaku negatif si batita lebih dari perhatian yang Anda berikan terhadap perilaku positifnya. Maksudnya supaya si kecil tahu bahwa Anda akan memberikan perhatian positif yang lebih banyak terhadap perilaku yang juga positif.
Namun ingat, berikan pujian secara spesifik agar ia tahu mana perbuatan yang benar dan terdorong untuk mengulanginya lagi. Misalnya, katakan, "Wah hebat, Adek sudah bisa makan sendiri," atau " Terima kasih, Sayang sudah merapikan tempat tidur sendiri." Jangan lupa pujian yang tulus merupakan dorongan yang kuat bagi anak untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar. Cara ini jauh lebih efektif daripada mengomel, berteriak, ataupun memberikan hukuman.
3. Terapkan aturan dan rutinitas
Adanya aturan kapan makan pagi, siang, sore, mandi, tidur yang merupakan rutinitas akan membantu segala sesuatunya berjalan mulus. Buatlah aturan kegiatan yang jelas dan apa saja perilaku yang diizinkan. Misalnya, makan harus duduk, tidak boleh diemut, gosok gigi dan cuci kaki-tangan sebelum tidur. Jika anak mengerti apa yang Anda inginkan dari mereka, Anda tidak perlu berteriak ataupun mengomeli mereka.
4. Persingkat dan perjelas permintaan Anda
Sering kali, orangtua marah bila si kecil tidak mau mengikuti dan melakukan apa yang disuruh. Lantas keluarlah omelan yang panjang, "Mama, kan, sudah bilang beberapa kali! Kamu, kok, enggak ngerti-ngerti sih!" Supaya si batita paham, berikan perintah dalam kalimat yang pendek, singkat dan jelas, misalnya "Lepas sepatumu kalau masuk rumah, supaya lantai dan karpet tidak kotor." Dengan demikian Anda tak perlu menghabiskan energi dan si kecil bisa menangkap pesan dengan jelas.
5. Perlihatkan sikap membantu
Barangkali, kata-kata yang paling sering didengar anak dari orangtuanya adalah "tidak", "jangan" dan "diam". Masalahnya, kata-kata tadi hanya mengajari anak untuk TIDAK atau JANGAN melakukan ini dan itu tanpa memberinya masukan apa yang seharusnya ia lakukan. Si kecil sebetulnya senang membantu orangtua tetapi dia harus diminta dan diberi tahu dengan persis bagaimana caranya. Misalnya pada saat Anda sedang menyiapkan makan malam di dapur, si batita ikut ke dapur dengan membawa mainannya dan bermain di lantai dapur. Sebetulnya dia ingin berada dekat ayah atau ibunya. Jadi, jangan memarahinya tetapi katakan, "Yuk, kita letakkan mainanmu di meja supaya sambil menyiapkan makanan, Mama bisa melihat kamu main." Anda harus kreatif menemukan cara yang menyenangkan bagi anak agar mau membantu. Pujilah jika ia "berhasil" menyelesaikan tugasnya.
6. Jangan berteriak dan mengomel
Kala lelah menghadapi rengekan anak, sering kali kita berteriak menghardiknya karena merasa inilah cara yang paling jitu. Cara lainnya, mungkin Anda menyerah mengikuti kemauannya. Hindari kedua cara itu. Bila anak tahu rengekannya membuat Anda menyerah, lain waktu ia akan mengulanginya lagi.
Untuk mengatasinya biarkan ia mengerti bahwa Anda mau mendengarkannya tetapi hanya jika ia bicara dengan jelas dan manis. Tanpa merengek ataupun mengamuk.
7. Bersungguh-sungguh
Sikap orangtua yang sungguh-sungguh akan menimbulkan rasa hormat pada anak. Kalau misalnya Anda mau si kecil menyahut dan mendekat ketika dipanggil, Anda harus mengatakannya dengan sungguh-sungguh. Jika mereka diam saja ketika dipanggil, datangi mereka dan bawa mereka ke tempat tadi Anda memanggil. Misalnya, di meja makan karena saat itu waktunya makan malam. Katakan kepadanya bahwa Anda mengharapkan kehadirannya di meja makan. Anak akan belajar bahwa ia harus menjawab bila dipanggil dan tidak membiarkan orang lain memanggil-manggil sampai dua atau tiga kali.
8. Belajar dari konsekuensi
Anak-anak lebih mudah memahami sesuatu dengan baik dan benar justru dari konsekuensi bukan dari omelan Anda. Anak-anak bukanlah orang dewasa kecil yang bisa diharapkan langsung mematuhi aturan secara otomatis melalui perintah-perintah orangtuanya. Biarkan mereka belajar dari kesalahan yang mereka lakukan. Misalnya, jika si kecil tidak mau memasukkan mainannya ke dalam kotak, biarkan ia kehilangan mainannya dan menerima konsekuensi itu. Kadang-kadang belajar dari cara yang sulit merupakan cara yang efektif untuk bisa memahami intinya. Jadi biarkan si kecil menerima konsekuensi dan belajar dari kesalahan. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika mereka melakukan sesuatu dengan benar.
9. Beri contoh nyata
Anak-anak lebih cepat belajar sesuatu dari contoh nyata bukan dari omelan. Bila Anda memperlakukan orang lain dengan hormat, baik, dan sopan, maka si kecil akan melihatnya dan melakukan hal yang sama bila berhadapan dengan orang lain, termasuk terhadap Anda. Bila Anda rajin mengomel kepada pasangan atau pembantu di rumah, tahu apa yang akan terjadi? Anak pun akan melakukan hal sama. Tentu saja orangtua tidaklah sempurna, jadi bagaimana bila Anda melakukan kesalahan di depan anak? Akuilah bahwa Anda pun dapat melakukan kesalahan dan belajar dari pengalaman itu. Dari pengakuan seperti ini, anak akan belajar banyak. Jika Anda melakukan kesalahan terhadapnya, jangan ragu untuk meminta maaf. Contoh ini akan menjadi cerminan positif bagi si kecil.
tabloidnova.com
Cara Bijak Agar Batita 'Jinak', TIPS BIJAK MENGATASI ANAK YANG SEDANG MARAH, Mengatasi Sikap Negatif Anak, Tips Memberi Kasih Sayang pada Balita, Aturan Tepat untuk Batita, Tips Memberi Pujian pada Anak
0 comments:
Post a Comment