AKHIRNYA IDENTITAS TENTARA AMERIKA YANG MENGENCINGI JENAZAH TALIBAN TERUNGKAP| Unit Itu Berasal Dari Batalion 3, Resimen Marinir 2.
Friday
AKHIRNYA IDENTITAS TENTARA AMERIKA YANG MENGENCINGI JENAZAH TALIBAN TERUNGKAP| Unit Itu Berasal Dari Batalion 3, Resimen Marinir 2. Marinir pengencing jenazah Taliban diduga berasal dari kamp Lejeune, Carolina Utara. Setidaknya dua dari empat Marinir AS yang muncul dalam tayangan video tengah mengencingi jenazah Taliban berhasil diidentifikasi. Lihat NEW APLIKASI ANDROID DI PASANG KE KAMERA POLAROID| Membuat Kamera Tersebut Patut Dijuluki Kamera Pintar. dan INI DIA 3 PEMICU DEPRESI AKIBAT PEKERJAAN| Bisa Mempengaruhi Produktivitasnya Di Tempat Kerja.
Video, yang muncul di internet tersebut menggambarkan empat Marinir AS berdiri mengencingi beberapa jenazah pejuang Taliban, setidaknya satu jenazah terlihat berlumuran darah.
Juru bicara Marinir AS menyatakan sebuah investigasi kriminal dan penyelidikan internal langsung dilakukan.
Asal video tersebut tidak diketahui, tetapi pertama kali diunggah di YouTube.
Wartawan BBC Steve Kingstone melaporkan meski telah diidentifikasi tetapi tidak akan disebutkan lokasi para Marinir tersebut, sejumlah laporan menyebutkan unit yang terlibat berpangkalan di Kamp Lejeune, Carolina Utara - sebuah pangkalan militer besar.
Media di AS melaporkan unit itu berasal dari Batalion 3, Resimen Marinir 2.
Batalion ini ditugaskan di sejumlah wilayah pertempuran seperti Irak, Afghanistan dan Teluk Guantanamo.
Unit ini berangakat ke Afghanistan awal tahun 2011 dan kembali bulan September atau Oktober, demikian laporan CNN.
Juru bicara Marinir AS, Letkol Joseph Plenzler, kepada kantor berita AFP mengatakan "Kami tidak akan merilis nama dari unit yang terlibat karena investigasi tengah dilakukan.
Kecemasan total
Sejumlah pejabat AS dan Afghanistan sendiri mengecam tayangan video tersebut dan menyebutnya sebagai tercela.
Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengutuk tindakan yang ditampilkan dalam video dan berjanji untuk melakukan penyelidikan yang dilakukan oleh Marinir dan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (Isaf) di Kabul.
"Tindakan ini sepenuhnya tidak pantas dilakukan oleh militer Amerika Serikat, kata Panetta dalam sebuah pernyataan.
Menhan AS mengatakan dia telah melihat cuplikan tayangan, dan Pentagon mengkonfirmasikan bahwa Panetta telah menghubungi Presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Karzai sendiri mengutuk serangan ini dengan kalimat keras.
"Saya melihat tindakan dalam tayangan tersebut sepenuhnya tercela. Tindakan tersebut sepenuhnya tidak pantas bagi anggota militer Amerika Serikat, katanya.
Dalam sebuah keterangan pers terpisah, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengungkapkan kecemasan total atas tayangan video.
Clinton mengatakan dia memiliki pandangan yang sama dengan Panetta bahwa perilaku tersebut tidak konsisten dengan aturan.
Bagaimanapun, skandal video mengencingi jenazah tersebut tersebut tidak akan mengubah upaya AS untuk menjaga Afghanistan, katanya, dengan mengatakan AS akan terus melanjutkan untuk membantu upaya keamanan dan rekonsiliasi yang dipimpin oleh Afghan dan dimiliki oleh Afghan.
Sejumlah kebijakan sementara dibuat untuk menjaga perdamaian di negara tersebut, sebelum rencana penarikan pasukan tempur internasional di akhir tahun 2014.
Sekitar 90.000 tentara AS bertugas di Afghansitan, diantaranya adalah 20.000 Marinir yang kebanyakan bertugas di provinsi Kandahar dan Helmand.
Juru bicara Taliban Qari Yousuf Ahmadi kepada BBC dalam tanggapan insiden pengencingan ini mengatakan ini bukan pertama kalinya Amerika melakukan aksi liar dan menyebut serangan Taliban ke Amerika akan terus berlanjut.
Tetapi seorang juru bicara Taliban lainnya, Zabihullah Mujahid, mengatakan video itu bukan bagian dari proses politik, jadi video itu tidak akan mengganggu pembicaraan dan rencana pembebasan tahanan Taliban.
Detik.com
AKHIRNYA IDENTITAS TENTARA AMERIKA YANG MENGENCINGI JENAZAH TALIBAN TERUNGKAP| Unit Itu Berasal Dari Batalion 3, Resimen Marinir 2. Video [Youtube] Marinir Kencingi Jenazah Pasukan Taliban. Foto Tentara Amerika Kencingi Jenazah Pasukan Taliban.
0 comments:
Post a Comment